Kehilangan

Halo semua, apa kabar? Semoga rahmat Tuhan menemani kita selalu. Aamiin YRA.

Di post kali ini gue mau cerita soal musibah besar yang keluarga gue alami. Di akhir Desember 2018 kemarin gue dan keluarga suami mendapat musibah, kami kehilangan 4 orang terdekat kami sekaligus. Kakak ipar dan anak2nya sebanyak 3 orang. Mereka adalah korban dari tsunami di selat sunda yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018 yang lalu. Innalillahi wainnaillaihi rajiuun. Menurut cerita dari suami kakak ipar gue kejadian memang terjadi saat band seventeen ngisi acara. Posisi kakak ipar gue dan 3 anaknya memang di meja belakang (round table) suaminya. Sebelum gelombang besar datang keponakan gue ada yang lagi video-in seventeen, ada yang lagi ngiter ambil kue dan ada yang duduk disamping mamanya. Kejadian yang tiba-tiba itulah yang bener2 misahin mereka. Suami kakak ipar gue berhasil bertahan dengan pegangan sama pohon dan salah satu anak kembarnya di selamatin sama teman kerjanya. Di malam suami kakak ipar gue dan salah satu anak kembarnya itu yang berhasil bertahan sedangkan yang lain belum ketemu. Mereka akhirnya contact kami di jakarta untuk kasih tau kabar, gue yang emang belum tau berita aslinya langsung cek Web dan dijelaskan kalau itu hanya gelombang pasang bulan tsunami, makanya kami semua belum percaya dan masih merasa kalau mereka pasti berhasil menyelamatkan diri. Tapi Tuhan berkehendak lain, besok paginya (23-12-2018) jasad mereka ketemu dibawah panggung tertahan tidak masuk ke laut. Astagfirullah. Betapa hancur hati kami semua.

Dan kalau soal firasat, gue pribadi ga ada firasat jelek apapun, mereka pergi gue juga ketemu di malam harinya. Bahkan Uni juga sempat berpamitan ke kita semua pas dia mau berangkat ke Tanjung Lesung untuk acara gathering kantor suaminya, PLN. Terakhir kali gue kontak WA sama dia itu di tanggal 21 Desember 2018 untuk nawarin gudeg jualan gue, dia bilang "Ka, Uni mau beli kereceknya aja deh sama telor 4" gue sama sekali ga nyangka itu adalah percakapan gue terakhir sama almarhumah 😢.


Pas tau berita itu (karena keluarga suami terjun langsung untuk cari) Yaa Allah campur aduk hati gue. Dari mulai ga percaya, was-was sampai akhirnya sedih sekali. Keponakan-keponakan gue itu masih kecil dan muda. Yang meninggal paling tua umurnya baru 17 tahun, 13 tahun dan 6 tahun 😭. Masyaa Allah. Seharusnya masih panjang perjalanan hidup yang mereka punya, belum pantas mereka dipanggil "pulang". Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain dan gue berusaha nerima kalau ketetapan Tuhan pasti baik.

Semoga Allah SWT melindungi kita semua.




Komentar

Postingan Populer